Kabar Kalteng

Dinkes Prov. Kalteng Gelar Pelatihan Konseling Menyusui

yl
Dinkes Prov. Kalteng Gelar Pelatihan Konseling Menyusui

Hai Kalteng - Palangka Raya - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Dinkes Prov. Kalteng) menggelar Pelatihan Konseling Menyusui Tingkat Provinsi Kalteng Tahun 2024, bertempat di Neo Hotel Palangka Raya, Senin (12/8/2024). Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Kadis Kesehatan Suyuti Syamsul.

Dalam sambutannya Suyuti mengatakan, perkembangan masalah gizi di Indonesia semakin kompleks saat ini, selain masih menghadapi masalah kekurangan gizi, kelebihan gizi juga menjadi persoalan yang harus ditangani dengan serius. Untuk mengatasi stunting, masyarakat perlu dididik untuk memahami pentingnya gizi bagi ibu hamil dan anak balita, dan Indonesia fokus kepada 1000 Hari Pertama Kehidupan yaitu terhitung sejak konsepsi sehingga anak berusia dua tahun. “Stunting terjadi karena kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh kemiskinan dan pola asuh tidak tepat, yang mengakibatkan kemampuan kognitif tidak berkembang maksimal, mudah sakit dan berdaya saing rendah, sehingga bisa terjebak dalam kemiskinan,” imbuhnya.

(Baca Juga : Upacara Peringatan Hari Jadi ke-63 Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2022)

Dinkes Prov. Kalteng Gelar Pelatihan Konseling Menyusui

Lebih lanjut, salah satu sasaran pokok Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 adalah meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak. Perkembangan masalah gizi di Indonesia semakin kompleks saat ini, selain masih menghadapi masalah kekurangan gizi, kelebihan gizi juga menjadi persoalan yang harus ditangani dengan serius.

“Trend prevalensi balita stunting (TB/U) di Provinsi Kalteng dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2023 menunjukkan data stunting mengalami penurunan, yaitu dari tahun 2019 sebesar 32,30%, 2021 sebesar 27,4%, 2022 sebesar 26,9% dan 2023 sebesar 23,5%. Namun, di beberapa kabupaten data stunting mengalami kenaikan pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2022, yaitu di Kab. Kotawaringin Timur mengalami kenaikan 7,6%, Kabupaten Sukamara mengalami kenaikan 7,3%, Kabupaten Katingan mengalami kenaikan 4,1%, dan Kota Palangka Raya yang mengalami kenaikan 0,2%. Hal ini perlu menjadi perhatian kita semua,” ungkap Kadiskes.

Dinkes Prov. Kalteng Gelar Pelatihan Konseling Menyusui

Kemudian, cakupan bayi usia enam bulan yang lulus ASI Eksklusif tahun 2022 sebesar 55,71% (target 45%) dan tahun 2023 sebesar 54,56% (target 50%). Dimana kabupaten yang mencapai target di tahun 2023 hanya sembilan kabupaten, sedangkan lima kab/kota masih rendah cakupannya, terutama Kabupaten Murung Raya 10,17%, Kabupaten Barito Selatan 31,67%, Kabupaten Lamandau 42,6%, Kota Palangka Raya 42,62%, dan Kabupaten Sukamara 47,54%.

Hal ini tidak sejalan dengan cakupan IMD, dimana seluruh Kabupaten Kota sudah mencapai target yaitu 92,76% (Target 66%). Hal ini perlu sekali mendapat perhatian karena apabila IMD dapat dilakukan dengan baik, seharusnya bayi dapat menyusui eksklusif dengan baik juga. "Ini menjadi agenda penting demi menyelamatkan generasi masa depan. Kegiatan yang dilakukan untuk mengintervensi anak dalam 1000 Hari Pertama Kehidupannya adalah dengan Pelatihan Konseling Menyusui bagi petugas kesehatan sebagai promotor kesehatan kepada masyarakat. Informasi yang utuh ini penting untuk disampaikan kepada kader posyandu sebagai sumber daya potensial yang langsung berhubungan dengan sasaran Konseling Menyusui, yaitu tenaga kesehatan sebagai fasilitator Konseling Menyusui di tingkat posyandu," jelasnya.

"Kegiatan ini digelar untuk membekali tenaga kesehatan dengan pengetahuan, keterampilan, dan alat bantu untuk mendukung ibu, ayah dan pengasuh dalam meningkatkan praktik pemberian ASI yang nantinya akan meningkatkan cakupan ASI Eksklusif. Tenaga kesehatan yang terlatih konseling menyusui tersebut bertugas memberikan informasi dan membantu ibu jika mengalami masalah pada saat menyusui," tutupnya. (Sumber : Diskominfo Kalteng)